“Rekonsiliasi Pemuda Menuju Soliditas Gerakan”
Waktu : 25-27 Februari 2011
Tempat : Ciwidey, Rancaupas Bandung
Peserta : Seluruh KAMDA dan Komisariat se-JABAR (6 KAMDA, 2 KAMDA Persiapan
dan 30 Komisariat)
Deskripsi Muatan Acara
Aspek Ruhiyah
Agenda:
1. Tilawah 1 Juz/hari
2. QL/hari
3. Silaturahim minimal 100 orang
4. Tepat waktu dan membawa semua perlengkapan
Aspek Jasadiyah
Agenda:
1. Long march
2. Beladiri
3. Senam
4. Simulasi
5. Out bond
6. Lomba orasi Kredo Gerakan KAMMI
7. Show Yel-Yel
8. Camp Award
Aspek Fikriyah
Agenda:
1. Materi Dakwah
2. Materi SAR
3. Materi Kepanduan
4. Materi Metodologi debat dan diskusi
5. Sarasehan Anak Negeri
Ketentuan-Ketentuan
• Acara berlangsung selama 3 hari
• Acara ditujukan untuk seluruh KAMDA dan Komisariat se-Jabar
• Masing-masing KAMDA menghadirkan minimal 14 orang, (7 ikhwan, 7 Akhwat)
• Masing-masing Komisariat menghadirkan minimal 14 orang, (7 ikhwan, 7 Akhwat)
• Setiap kelompok (KAMDA /komisariat) Membawa keperluan kelompok peralatan yang telah ditentukan
• Setiap peserta membawa keperluan pribadi yang telah ditentukan
• Setiap Kamda dan komisariat memberikan konfirmasi jumlah peserta, paling telat tanggal 15 Feb 2011
• Konfirmasi dilakukan oleh masing-masing ketua KAMDA dan komisariat
• Konfirmasi di sampaikan ke Departeman Kaderisasi KAMMI Jabar,
CP: Akh Acep: 085 722 515 446/ Teh Puri: 085 624 482 942/ 085 294 768 776
No Peralatan kelompok yang harus dibawa
1 Tenda
2 Alas untuk tenda (Tikar/Spanduk bekas bahan Banner)
3 Lampu Badai
4 Alat Masak (Nesting, Kompor Parafin, pisau, korek api, Parafin, dll sesuai dengan kebutuhan per kelompok)
5 Makanan/Bahan makanan selama kegiatan berlangsung
6 Garam
7 Golok
8 Botol air mineral ukuran 1500 ml
9 10 bibit pohon ukuran 50-100 cm
10 Tali Rapia
No Peralatan yang dibawa tiap peserta
1 Alat Tidur (Sleeping bag)
2 Matras
3 Ponco
4 Senter
5 Sepatu gunung
6 Alat Mandi
7 Alat Sholat
8 Alat makan
9 Obat Pribadi
10 Madu
11 Coklat/gula merah
12 Makanan pribadi
13 1 pasang pakaian layak pakai
14 1 buah buku bacaan untuk dikumpulkan
MOHON SEGERA MEMBERITAHU REKAN-REKANNYA JAZAKUMULLAH..
Rabu, 23 Februari 2011
Kamis, 14 Oktober 2010
Warga Jelambar Heboh Inilah Daun Berlafal 'Allah' Itu
Kamis, 14 Oktober 2010 | 15:21 WIB
Beritajakarta.com
JAKARTA, KOMPAS.com — Sejumlah warga Jalan Jelambar Utama 7 RT 02 RW 11 Kelurahan Jelambar Baru, Jakarta Barat, tiba-tiba dihebohkan dengan penemuan daun bertuliskan "Allah" dan "Nabi Muhammad" serta tulisan Arab gundul dari daun tanaman keladi milik warga setempat, Agus Kusnali (35).
Kontan saja penemuan ini membuat warga penasaran dan ingin menyaksikan keanehan itu dari dekat. Sementara itu, Agus mengaku tidak memiliki firasat apa pun saat menemukan lafal "Allah" dan "Nabi Muhammad" di tanaman miliknya. Namun, sebelum menemukan keunikan itu, dia seperti terpanggil untuk memeriksa daun itu satu demi satu.
"Saya seperti dibisikkan untuk memeriksa pohon itu. Tak disangka, di daun terdapat corak yang menuliskan lafal 'Allah' dan 'Nabi Muhammad'," tuturnya, Kamis (14/10/2010).
Untuk memastikan itu lafal "Allah", dia membawa pohon itu ke mushala untuk diperlihatkan kepada guru mengajinya. "Pak Ustaz juga meyakini corak pada daun itu berbentuk tulisan "Allah". Bahkan, setelah daun lain diperiksa, ada tulisan Arab gundul lainnya," ujar Agus.
Keanehan lain, kata Agus, tanaman jenis umbi-umbian itu telah lima kali mati. Namun, uniknya pohon itu kembali hidup meski tanpa perawatan. "Kalau sekarang saya rawat karena diminta oleh Pak Ustaz. Saya berharap keunikan ini menambah keimanan saya," katanya.
Ustaz Tulus Basuki membenarkan, corak di daun itu bertuliskan "Allah" dan "Nabi Muhammad" secara berdampingan. Adapun di daun lainnya bertuliskan "Salaamun Qaulam Mirrabir Rahim". "Itu ayat dalam Surat Yasin, artinya keselamatan untuk kita semua," ungkapnya.
Tulus mengingatkan, keunikan di tanaman itu adalah bagian dari kebesaran Allah. Dia berharap, ini tidak perlu dibesar-besarkan karena khawatir akan ada salah penafsiran sehingga menimbulkan hal yang negatif.
"Ini kebesaran Allah dan kami berharap sebagai berita baik untuk kita semua," tandasnya.
sumber : http://megapolitan.kompas.com/read/2010/10/14/15210353/Inilah.Daun.Berlafal.Allah.Itu-4
Beritajakarta.com
JAKARTA, KOMPAS.com — Sejumlah warga Jalan Jelambar Utama 7 RT 02 RW 11 Kelurahan Jelambar Baru, Jakarta Barat, tiba-tiba dihebohkan dengan penemuan daun bertuliskan "Allah" dan "Nabi Muhammad" serta tulisan Arab gundul dari daun tanaman keladi milik warga setempat, Agus Kusnali (35).
Kontan saja penemuan ini membuat warga penasaran dan ingin menyaksikan keanehan itu dari dekat. Sementara itu, Agus mengaku tidak memiliki firasat apa pun saat menemukan lafal "Allah" dan "Nabi Muhammad" di tanaman miliknya. Namun, sebelum menemukan keunikan itu, dia seperti terpanggil untuk memeriksa daun itu satu demi satu.
"Saya seperti dibisikkan untuk memeriksa pohon itu. Tak disangka, di daun terdapat corak yang menuliskan lafal 'Allah' dan 'Nabi Muhammad'," tuturnya, Kamis (14/10/2010).
Untuk memastikan itu lafal "Allah", dia membawa pohon itu ke mushala untuk diperlihatkan kepada guru mengajinya. "Pak Ustaz juga meyakini corak pada daun itu berbentuk tulisan "Allah". Bahkan, setelah daun lain diperiksa, ada tulisan Arab gundul lainnya," ujar Agus.
Keanehan lain, kata Agus, tanaman jenis umbi-umbian itu telah lima kali mati. Namun, uniknya pohon itu kembali hidup meski tanpa perawatan. "Kalau sekarang saya rawat karena diminta oleh Pak Ustaz. Saya berharap keunikan ini menambah keimanan saya," katanya.
Ustaz Tulus Basuki membenarkan, corak di daun itu bertuliskan "Allah" dan "Nabi Muhammad" secara berdampingan. Adapun di daun lainnya bertuliskan "Salaamun Qaulam Mirrabir Rahim". "Itu ayat dalam Surat Yasin, artinya keselamatan untuk kita semua," ungkapnya.
Tulus mengingatkan, keunikan di tanaman itu adalah bagian dari kebesaran Allah. Dia berharap, ini tidak perlu dibesar-besarkan karena khawatir akan ada salah penafsiran sehingga menimbulkan hal yang negatif.
"Ini kebesaran Allah dan kami berharap sebagai berita baik untuk kita semua," tandasnya.
sumber : http://megapolitan.kompas.com/read/2010/10/14/15210353/Inilah.Daun.Berlafal.Allah.Itu-4
Rabu, 29 September 2010
DM 1 KAMMI Komisariat UPI Jilid 2
Dauroh Marhalah 1 KAMMI KOMISARIAT UPI
Reaktualisasi peran mahasiswa dalam mewujudkan insan yang dinamis dan demokratis
Mesjid al-karim Cisarua Bandung
1-3 Oktober 2010
infak Rp. 30.000 (CD KAMMI, Syal KAMMI, Stiker KAMMI)
pendaftran : DM1_nama_kampus_no kontak (untuk UPI memakai jurusan)
kirim ke 085220674561
salam muslim negarawan
Reaktualisasi peran mahasiswa dalam mewujudkan insan yang dinamis dan demokratis
Mesjid al-karim Cisarua Bandung
1-3 Oktober 2010
infak Rp. 30.000 (CD KAMMI, Syal KAMMI, Stiker KAMMI)
pendaftran : DM1_nama_kampus_no kontak (untuk UPI memakai jurusan)
kirim ke 085220674561
salam muslim negarawan
Senin, 24 Mei 2010
Cinta Yang Menyakitkan
"Cinta itu menyakitkan, terasa sakit karena ada sembelih cemburu yang menyertainya. Kalau bukan karena cinta, tidak mungkin wanita ini cemburu sampai dampaknya sesadis ini, ya mas", ungkap Lyn pada mas Dedy yang bersama-sama membaca koran keluaran negeri jiran yang membahas mengenai ditemukannya serpihan mayat wanita yang tubuhnya hancur karena ledakan bom yang diduga diletakkan didalam mulutnya.
Sedemikian sadis pembunuhan yang dilatarbelakangi rasa cemburu dari seorang wanita yang diduga menyuruh orang untuk menculik wanita simpanan suaminya yang lebih cantik, lalu ledakan bom yang dimasukkan ke dalam mulutnya membuat sang wanita muda beberapa detik kemudian meninggal dengan sangat mengenaskan (kisah nyata).
Merinding Lyn membayangkan peristiwa itu yang bukan cerita fiksi namun kisah nyata yang berlaku di era millennium ini. Masya Alloh, sedemikian possesifnyakah cinta itu sehingga begitu menyakitkan apabila orang yang kita miliki dan kita sayangi kemudian pindah ke lain hati sehingga membuat seorang wanita sanggup melakukan pembunuhan dengan cara yang sangat kejam dan menyakitkan.
Cinta itu menyakitkan bagi yang mencintai, menerima cintanya, serta orang ketiga atau keempat yang diduga terlibat dalam percintaan itu, misalnya: seorang istri yang mencintai suaminya, dia akan sangat sakit hati bila suaminya melirik wanita lain ketika berjalan bersama dengan mesra di sebuah pertokoan. Betapa pedih hatinya bila suami yang dicintai masih sempat melirik yang lain padahal pada saat yang sama tangannya meremas tangan istrinya dengan mesra.
Rasa cinta itu menjadi menyakitkan karena ternyata orang yang dicintai melakukan tindakan yang melukai hatinya dan tidak terasa apa-apa bila tidak ada rasa cinta bukan? Dan cinta juga menyakitkan bagi yang menerimanya karena sang suami justru menjadi tertekan karena istri menjadi cemberut dan ngomel-ngomel tidak karuan
Tentu saja cinta akan semakin menyakitkan bila bernilai posesif, rasa kepemilikan yang sangat tinggi, sehingga sulit berbagi rasa dengan yang lain. Baginya sang suami adalah miliknya seorang dan akan menjadi hancur jiwa seorang wanita bila diam-diam suami yang dicintai ternyata menikah lagi. Hal ini menyebabkan timbullah rasa cemburu yang membuatnya sakit hati karena cinta posesifnya pada sang suami.
Pertanyaan saya adalah pernahkan kita merasakan cinta yang dahsyat dengan akibat cemburu yang dahsyat ketika Allah lebih mencintai saudara kita daripada kita sendiri? atau ketika Allah berikan rezqi yang banyak pada kawan kita dibandingkan kita sendiri? Jika jawabannya ya, maka bersyukurlah bahwa kita masih memiliki cinta yang sebaik-baiknya cinta hanya kepada Allah, kemudian kepada rasul dan baru pada suami.
Namun bila kita belum ada rasa cemburu kepada Allah dan juga kepada Rasul, maka cinta kita masih palsu, baru sekedar suka. Karena itu daripada cinta kita pada suami atau istri menjadi cinta yang menyakitkan yang membuat diri sendiri dan orang lain menjadi uring-uringan, maka lebih baik alihkan cintamu sebagian besar kepada Allah lalu kepada Rasulullah dengan cara menjalankan perintahnya dan melakukan sunahnya nabi serta memikirkannya siang malam
Hal ini akan membuat cintamu tidak terlalu menyakitkan karena sudah ada pelampiasan cinta pada yang lain selain daripada kenyataan bahwa cinta Allah kepada kita dan cinta Rasul pada kita, adalah cinta yang memberi tak harap kembali.
Perhatikanlah bagaimana Allah begitu mencintai kita walau terkadang kita selalu berkubang dosa. Mendengar adzan panggilan untuk bicara dengannya saja kita seringkali tak peduli, tapi Dia tetap limpahkan rahmat dan ampunan pada kita.
Lihatlah bagaimana Rasulullah dulu hanya memanggil umati-umati, padahal beliau tidak kenal kita. Bayangkan, tidak kenal saja sudah ada rasa cinta, bagaimana kalau kenal yaa? Namun cintanya tidak posessif, karna beliau tetap akan memberikan syafaat dan menunggu kita saat ini untuk bergabung bersama dengannya disurga, walau kita tidak begitu mencintai beliau. Wallohu alam bishowab..
وَمِنَ النَّاسِ مَن يَتَّخِذُ مِن دُونِ اللَّهِ أَندَادًا يُحِبُّونَهُمْ كَحُبِّ اللَّهِ ۖ وَالَّذِينَ آمَنُوا أَشَدُّ حُبًّا لِّلَّهِ ۗ وَلَوْ يَرَى الَّذِينَ ظَلَمُوا إِذْ يَرَوْنَ الْعَذَابَ أَنَّ الْقُوَّةَ لِلَّهِ جَمِيعًا وَأَنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعَذَابِ
[2:165] Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu106 mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal).
Komentar : Oleh karena itu cinta yang pertama adalah Cinta kepada Allah semata, setelah itu cinta kepada Rasuullah SAW, orang tua dan lain-lain. Lebih-lebih cinta yang kita berikan kepada selain Allah SWT itu artinya karena perbuatan tersebut menunjukkan bahwa kita menaati perintah Allah SWT.
sumber : http://eramuslim.com/akhwat/wanita-bicara/cinta-yang-menyakitkan.htm
Sedemikian sadis pembunuhan yang dilatarbelakangi rasa cemburu dari seorang wanita yang diduga menyuruh orang untuk menculik wanita simpanan suaminya yang lebih cantik, lalu ledakan bom yang dimasukkan ke dalam mulutnya membuat sang wanita muda beberapa detik kemudian meninggal dengan sangat mengenaskan (kisah nyata).
Merinding Lyn membayangkan peristiwa itu yang bukan cerita fiksi namun kisah nyata yang berlaku di era millennium ini. Masya Alloh, sedemikian possesifnyakah cinta itu sehingga begitu menyakitkan apabila orang yang kita miliki dan kita sayangi kemudian pindah ke lain hati sehingga membuat seorang wanita sanggup melakukan pembunuhan dengan cara yang sangat kejam dan menyakitkan.
Cinta itu menyakitkan bagi yang mencintai, menerima cintanya, serta orang ketiga atau keempat yang diduga terlibat dalam percintaan itu, misalnya: seorang istri yang mencintai suaminya, dia akan sangat sakit hati bila suaminya melirik wanita lain ketika berjalan bersama dengan mesra di sebuah pertokoan. Betapa pedih hatinya bila suami yang dicintai masih sempat melirik yang lain padahal pada saat yang sama tangannya meremas tangan istrinya dengan mesra.
Rasa cinta itu menjadi menyakitkan karena ternyata orang yang dicintai melakukan tindakan yang melukai hatinya dan tidak terasa apa-apa bila tidak ada rasa cinta bukan? Dan cinta juga menyakitkan bagi yang menerimanya karena sang suami justru menjadi tertekan karena istri menjadi cemberut dan ngomel-ngomel tidak karuan
Tentu saja cinta akan semakin menyakitkan bila bernilai posesif, rasa kepemilikan yang sangat tinggi, sehingga sulit berbagi rasa dengan yang lain. Baginya sang suami adalah miliknya seorang dan akan menjadi hancur jiwa seorang wanita bila diam-diam suami yang dicintai ternyata menikah lagi. Hal ini menyebabkan timbullah rasa cemburu yang membuatnya sakit hati karena cinta posesifnya pada sang suami.
Pertanyaan saya adalah pernahkan kita merasakan cinta yang dahsyat dengan akibat cemburu yang dahsyat ketika Allah lebih mencintai saudara kita daripada kita sendiri? atau ketika Allah berikan rezqi yang banyak pada kawan kita dibandingkan kita sendiri? Jika jawabannya ya, maka bersyukurlah bahwa kita masih memiliki cinta yang sebaik-baiknya cinta hanya kepada Allah, kemudian kepada rasul dan baru pada suami.
Namun bila kita belum ada rasa cemburu kepada Allah dan juga kepada Rasul, maka cinta kita masih palsu, baru sekedar suka. Karena itu daripada cinta kita pada suami atau istri menjadi cinta yang menyakitkan yang membuat diri sendiri dan orang lain menjadi uring-uringan, maka lebih baik alihkan cintamu sebagian besar kepada Allah lalu kepada Rasulullah dengan cara menjalankan perintahnya dan melakukan sunahnya nabi serta memikirkannya siang malam
Hal ini akan membuat cintamu tidak terlalu menyakitkan karena sudah ada pelampiasan cinta pada yang lain selain daripada kenyataan bahwa cinta Allah kepada kita dan cinta Rasul pada kita, adalah cinta yang memberi tak harap kembali.
Perhatikanlah bagaimana Allah begitu mencintai kita walau terkadang kita selalu berkubang dosa. Mendengar adzan panggilan untuk bicara dengannya saja kita seringkali tak peduli, tapi Dia tetap limpahkan rahmat dan ampunan pada kita.
Lihatlah bagaimana Rasulullah dulu hanya memanggil umati-umati, padahal beliau tidak kenal kita. Bayangkan, tidak kenal saja sudah ada rasa cinta, bagaimana kalau kenal yaa? Namun cintanya tidak posessif, karna beliau tetap akan memberikan syafaat dan menunggu kita saat ini untuk bergabung bersama dengannya disurga, walau kita tidak begitu mencintai beliau. Wallohu alam bishowab..
وَمِنَ النَّاسِ مَن يَتَّخِذُ مِن دُونِ اللَّهِ أَندَادًا يُحِبُّونَهُمْ كَحُبِّ اللَّهِ ۖ وَالَّذِينَ آمَنُوا أَشَدُّ حُبًّا لِّلَّهِ ۗ وَلَوْ يَرَى الَّذِينَ ظَلَمُوا إِذْ يَرَوْنَ الْعَذَابَ أَنَّ الْقُوَّةَ لِلَّهِ جَمِيعًا وَأَنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعَذَابِ
[2:165] Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu106 mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal).
Komentar : Oleh karena itu cinta yang pertama adalah Cinta kepada Allah semata, setelah itu cinta kepada Rasuullah SAW, orang tua dan lain-lain. Lebih-lebih cinta yang kita berikan kepada selain Allah SWT itu artinya karena perbuatan tersebut menunjukkan bahwa kita menaati perintah Allah SWT.
sumber : http://eramuslim.com/akhwat/wanita-bicara/cinta-yang-menyakitkan.htm
Rabu, 19 Mei 2010
Politics Institute KAMMI UPI part-11
Pembicara : 1. Andriana, ST (ketua KAMMI JABAR)
2. Chandra, S.Pd (anggota HTI)
Hari/tanggal : Sabtu, 22 Mei 2010
Tempat : gedung ilkom, lantai 2, ruang 206
Judul : "Merancang Gerakan Struktural dan Kultural"
Fasilitas : Snack, modul, dan sertifikat (infaq 5rb)
2. Chandra, S.Pd (anggota HTI)
Hari/tanggal : Sabtu, 22 Mei 2010
Tempat : gedung ilkom, lantai 2, ruang 206
Judul : "Merancang Gerakan Struktural dan Kultural"
Fasilitas : Snack, modul, dan sertifikat (infaq 5rb)
Selasa, 18 Mei 2010
Lomba Menggambar Sketsa Nabi Muhammad Muncul di Facebook
Rabu, 19/05/2010 05:10 WIB
Reza Yunanto - detikNews
Jakarta - Setelah karikatur Nabi Muhammad yang mengundang protes, kini sebuah lomba menggambar sketsa Nabi Muhammad digelar. Informasi lomba tersebut disebarkan lewat situs jejaring sosial facebook.
Sebuah grup di facebook bertajuk 'Everybody Draw Mohammed Day!' menginformasikan soal lomba tersebut. Lomba akan digelar pada 20 Mei 2010.
"May 20th 2010 is draw Mohammed day! Help spread knowledge about this important day - invite your friends!" demikian informasi yang tertulis di laman tersebut.
Grup ini dibuat sejak 25 April. Saat detikcom mengunjungi laman tersebut pada pukul 05.00, Rabu (19/5/2010), sudah ada 38,901 facebookers yang menyatakan kesukaannya pada grup ini.
Pengelola laman pun meminta informasi lomba ini untuk disebarkan. Sebanyak 14,276 facebookers mengonfirmasikan akan mengikuti lomba menggambar sketsa Nabi yang sangat dihormati umat Islam ini.
Kritik : Menurut saya yang paling penting dari Rasulullah adalah bagaimana kita harus mengetahui nilai-nilai kebaikan yang dicontohkan Rasulullah. Artinya dimana Rasulullah semasa hidupnya memiliki sifat-sifat yang sangat mulia sehingga dapat kita contoh dalam kehidupan sehari-hari, contohnya Rasulullah memiliki sifat Fathonah atau cerdas, Tabligh (menyampaikan), Shiddiq (benar), dan keempat Amanah (dipercaya). Keempat sifat ini yang perlu kita ketahui dan berusaha sedikit demi sedikit mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Amin.......
sumber: http://www.detiknews.com/read/2010/05/19/051014/1359646/10/lomba-menggambar-sketsa-nabi-muhammad-muncul-di-facebook?991101605
Reza Yunanto - detikNews
Jakarta - Setelah karikatur Nabi Muhammad yang mengundang protes, kini sebuah lomba menggambar sketsa Nabi Muhammad digelar. Informasi lomba tersebut disebarkan lewat situs jejaring sosial facebook.
Sebuah grup di facebook bertajuk 'Everybody Draw Mohammed Day!' menginformasikan soal lomba tersebut. Lomba akan digelar pada 20 Mei 2010.
"May 20th 2010 is draw Mohammed day! Help spread knowledge about this important day - invite your friends!" demikian informasi yang tertulis di laman tersebut.
Grup ini dibuat sejak 25 April. Saat detikcom mengunjungi laman tersebut pada pukul 05.00, Rabu (19/5/2010), sudah ada 38,901 facebookers yang menyatakan kesukaannya pada grup ini.
Pengelola laman pun meminta informasi lomba ini untuk disebarkan. Sebanyak 14,276 facebookers mengonfirmasikan akan mengikuti lomba menggambar sketsa Nabi yang sangat dihormati umat Islam ini.
Kritik : Menurut saya yang paling penting dari Rasulullah adalah bagaimana kita harus mengetahui nilai-nilai kebaikan yang dicontohkan Rasulullah. Artinya dimana Rasulullah semasa hidupnya memiliki sifat-sifat yang sangat mulia sehingga dapat kita contoh dalam kehidupan sehari-hari, contohnya Rasulullah memiliki sifat Fathonah atau cerdas, Tabligh (menyampaikan), Shiddiq (benar), dan keempat Amanah (dipercaya). Keempat sifat ini yang perlu kita ketahui dan berusaha sedikit demi sedikit mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Amin.......
sumber: http://www.detiknews.com/read/2010/05/19/051014/1359646/10/lomba-menggambar-sketsa-nabi-muhammad-muncul-di-facebook?991101605
Hukum Isteri Yang Menampar Suaminya
Assalamu Alaikum ustads....
ustad yg semoga slalu dirahmati Allah, saya punya pertanyaan tentang apakah hukum istri yang menampar suaminya....??? adakah hadits yang shahih mengatur ini??
sebelum dan sesudahnya saya ucapkan terima kasih.
wassalamu'alaikum wr wb...
alfakih
Jawaban
Waalikumussalam Wr Wb
Saudara Alfakih ang dimuliakan Allah swt
Diantara kewajiban seorang istri kepada suaminya adalah menaatinya didalam perkara-perkara yang tidak mengandung kemaksiatan terhadap Allah dan Rasul-Nya, sebagaimana firman Allah swt :
فَإِنْ أَطَعْنَكُمْ فَلاَ تَبْغُواْ عَلَيْهِنَّ سَبِيلاً
Artinya : “jika mereka mentaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya.” (QS. An Nisaa : 34)
Diriwayatkan oleh Abu Daud dari Abu Hurairoh bahwa Rasulullah saw bersabda,”…Seandainya aku (dibolehkan) memerintahkan seseorang untuk bersujud kepada seseorang lainnya pastilah aku perintahkan para istri untuk bersujud kepada para suaminya dikarenakan hak yang diberikan Allah kepada para suami itu terhadap para istrinya.”
Didalam kitab “ash Shahihain” disebutkan dari Abu Hurairoh bahwa Rasulullah saw bersabda,”Jika seorang suami mengajak istrinya ke tempat tidurnya lalu dia menolak ajakannya itu kemudian suaminya bermalam dalam keadaan marah terhadapnya maka para malaikat akan melaknatnya hingga pagi hari.”
Adapun ganjaran bagi seorang istri ang menaati suaminya didalam perkara-perkara yang bukan maksiat terhadap Allah dan Rasul-Nya adalah surga Allah swt, sebagaimana disebutkan didalam shahih Ibnu Hibban dari Abu Hurairoh bahwa Rasulullah saw bersabda,”Apabila seorang istri melaksanakan shalat lima waktu, berpuasa di bulan (Ramadhan), memelihara kemaluanya dan menaati suaminya maka akan masuk surga dari pintu surga mana saja yang dikehendakinya.”
Demikianlah ketinggian kedudukan sebuah ketaatan seorang istri kepada suaminya di sisi Allah swt. Sebaliknya diharamkan bagi seorang istri maksiat dan tidak menaatinya didalam perkara-perkara yang tidak mengandung kemaksiatan terhadap Allah dan Rasul-Nya, yang didalam istilah agama disebut dengan nusyuz.
الرِّجَالُ قَوَّامُونَ عَلَى النِّسَاء بِمَا فَضَّلَ اللّهُ بَعْضَهُمْ عَلَى بَعْضٍ وَبِمَا أَنفَقُواْ مِنْ أَمْوَالِهِمْ فَالصَّالِحَاتُ قَانِتَاتٌ حَافِظَاتٌ لِّلْغَيْبِ بِمَا حَفِظَ اللّهُ وَاللاَّتِي تَخَافُونَ نُشُوزَهُنَّ فَعِظُوهُنَّ وَاهْجُرُوهُنَّ فِي الْمَضَاجِعِ وَاضْرِبُوهُنَّ
Artina : “Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka). Dan wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, Maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka.” (QS. An Nisaa : 34)
Tentang firman Allah swt :
وَاللاَّتِي تَخَافُونَ نُشُوزَهُنَّ
Artinya : “Dan wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya.” (QS. An Nisaa : 34)
Ibnu Katsir mengatakan bahwa nusyuz berarti tinggi sedangkan wanita yang nasyiz (berbuat nusyuz) adalah wanita yang merasa lebih tinggi dari suaminya, mengabaikan perintahnya, berpaling darinya, murka terhadapnya. Dan setiap kali tampak oleh seorang suami tanda-tanda nusyuz pada diri istrinya maka hendaklah dia menasehatinya, mengancamnya dengan siksa Allah karena maksiat terhadapnya. Sesungguhnya Allah swt telah menjadikan hak seorang suami adalah ditaati oleh istrinya dan haram bagi seorang istri maksiat terhadapnya dikarenakan kelebihannya terhadap dirinya. Sabda Rasulullah saw,”…Seandainya aku (dibolehkan) memerintahkan seseorang untuk bersujud kepada seseorang pastilah aku perintahkan para istri untuk bersujud kepada para suaminya dikarenakan hak yang diberikan Allah kepada para suami itu terhadap para istrinya.” (Tafsir al Qur’an al Azhim juz II hal 294)
Setiap perbuatan keluar dari ketaatan kepada suami atau maksiat terhadapnya adalah termasuk nusyuz yang diharamkan didalam islam. Begitu juga jika kemarahan terlebih lagi penamparan yang dilakukan seorang istri terhadap suaminya dikarenakan dirinya maksiat terhadap perintah-perintah suaminya didalam kerangka taat kepada Allah dan Rasul-Nya maka perbuatan ini pun termasuk nusyuz dan penzhaliman terhadapnya.
Didalam sebuah hadits Qudsi disebutkan,”Wahai hamba-Ku sesungguhnya aku mengharamkan kezhaliman terhadap diri-Ku dan Aku menjadikannya haram diantara kalian maka janganlah kalian saling menzhalimi.” (HR. Muslim)
Hendaklah si suami melakukan tiga hal berikut, sebagaimana arahan Allah swt didalam firman-Na diatas :
1. Menasehatinya agar menaatinya dan tidak maksiat terhadapnya. dan jika langkah ini tidak berhasil maka lakukan langkah kedua, yaitu :
2. Memisahkan tempat tidurnya sebagai pertanda ketidakredoannya terhadap perlakuan buruk istrinya itu. Jika ini pun tidak berhasil maka lakukan langkah ketiga, yaitu :
3. Memukulnya dengan pukulan tidak menyakitkan dan tidak di wajahnya.
Dan dibolehkan bagi suaminya untuk tidak memberikan nafkah kepada istrinya itu hingga dirinya meninggalkan perbuatan nusyuznya.
Akan tetapi jika memang penamparan yang dilakukan seorang istri terhadap suaminya dikarenakan adanya kezhaliman suami terhadap dirinya, seperti : tidak memberikan nafkah kepadanya atau tidak memperlakukannya dengan baik maka tidaklah termasuk nusyuz namun termasuk tindakan melampaui batas didalam menuntut hak-haknya dan hendaklah dirinya beristighfar dan berlindung kepada Allah swt dari tipu daya setan lalu meminta maaf kepada suaminya atas perbuatannya itu. Sementara si suami tetap diwajibkan atasnya untuk memenuhi hak-hak istrinya itu.
Wallahu A’lam
Sumber :
http://www.eramuslim.com/ustadz-menjawab/hukuman-bagi-wanita-yang-menampar-suaminya.htm
ustad yg semoga slalu dirahmati Allah, saya punya pertanyaan tentang apakah hukum istri yang menampar suaminya....??? adakah hadits yang shahih mengatur ini??
sebelum dan sesudahnya saya ucapkan terima kasih.
wassalamu'alaikum wr wb...
alfakih
Jawaban
Waalikumussalam Wr Wb
Saudara Alfakih ang dimuliakan Allah swt
Diantara kewajiban seorang istri kepada suaminya adalah menaatinya didalam perkara-perkara yang tidak mengandung kemaksiatan terhadap Allah dan Rasul-Nya, sebagaimana firman Allah swt :
فَإِنْ أَطَعْنَكُمْ فَلاَ تَبْغُواْ عَلَيْهِنَّ سَبِيلاً
Artinya : “jika mereka mentaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya.” (QS. An Nisaa : 34)
Diriwayatkan oleh Abu Daud dari Abu Hurairoh bahwa Rasulullah saw bersabda,”…Seandainya aku (dibolehkan) memerintahkan seseorang untuk bersujud kepada seseorang lainnya pastilah aku perintahkan para istri untuk bersujud kepada para suaminya dikarenakan hak yang diberikan Allah kepada para suami itu terhadap para istrinya.”
Didalam kitab “ash Shahihain” disebutkan dari Abu Hurairoh bahwa Rasulullah saw bersabda,”Jika seorang suami mengajak istrinya ke tempat tidurnya lalu dia menolak ajakannya itu kemudian suaminya bermalam dalam keadaan marah terhadapnya maka para malaikat akan melaknatnya hingga pagi hari.”
Adapun ganjaran bagi seorang istri ang menaati suaminya didalam perkara-perkara yang bukan maksiat terhadap Allah dan Rasul-Nya adalah surga Allah swt, sebagaimana disebutkan didalam shahih Ibnu Hibban dari Abu Hurairoh bahwa Rasulullah saw bersabda,”Apabila seorang istri melaksanakan shalat lima waktu, berpuasa di bulan (Ramadhan), memelihara kemaluanya dan menaati suaminya maka akan masuk surga dari pintu surga mana saja yang dikehendakinya.”
Demikianlah ketinggian kedudukan sebuah ketaatan seorang istri kepada suaminya di sisi Allah swt. Sebaliknya diharamkan bagi seorang istri maksiat dan tidak menaatinya didalam perkara-perkara yang tidak mengandung kemaksiatan terhadap Allah dan Rasul-Nya, yang didalam istilah agama disebut dengan nusyuz.
الرِّجَالُ قَوَّامُونَ عَلَى النِّسَاء بِمَا فَضَّلَ اللّهُ بَعْضَهُمْ عَلَى بَعْضٍ وَبِمَا أَنفَقُواْ مِنْ أَمْوَالِهِمْ فَالصَّالِحَاتُ قَانِتَاتٌ حَافِظَاتٌ لِّلْغَيْبِ بِمَا حَفِظَ اللّهُ وَاللاَّتِي تَخَافُونَ نُشُوزَهُنَّ فَعِظُوهُنَّ وَاهْجُرُوهُنَّ فِي الْمَضَاجِعِ وَاضْرِبُوهُنَّ
Artina : “Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka). Dan wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, Maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka.” (QS. An Nisaa : 34)
Tentang firman Allah swt :
وَاللاَّتِي تَخَافُونَ نُشُوزَهُنَّ
Artinya : “Dan wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya.” (QS. An Nisaa : 34)
Ibnu Katsir mengatakan bahwa nusyuz berarti tinggi sedangkan wanita yang nasyiz (berbuat nusyuz) adalah wanita yang merasa lebih tinggi dari suaminya, mengabaikan perintahnya, berpaling darinya, murka terhadapnya. Dan setiap kali tampak oleh seorang suami tanda-tanda nusyuz pada diri istrinya maka hendaklah dia menasehatinya, mengancamnya dengan siksa Allah karena maksiat terhadapnya. Sesungguhnya Allah swt telah menjadikan hak seorang suami adalah ditaati oleh istrinya dan haram bagi seorang istri maksiat terhadapnya dikarenakan kelebihannya terhadap dirinya. Sabda Rasulullah saw,”…Seandainya aku (dibolehkan) memerintahkan seseorang untuk bersujud kepada seseorang pastilah aku perintahkan para istri untuk bersujud kepada para suaminya dikarenakan hak yang diberikan Allah kepada para suami itu terhadap para istrinya.” (Tafsir al Qur’an al Azhim juz II hal 294)
Setiap perbuatan keluar dari ketaatan kepada suami atau maksiat terhadapnya adalah termasuk nusyuz yang diharamkan didalam islam. Begitu juga jika kemarahan terlebih lagi penamparan yang dilakukan seorang istri terhadap suaminya dikarenakan dirinya maksiat terhadap perintah-perintah suaminya didalam kerangka taat kepada Allah dan Rasul-Nya maka perbuatan ini pun termasuk nusyuz dan penzhaliman terhadapnya.
Didalam sebuah hadits Qudsi disebutkan,”Wahai hamba-Ku sesungguhnya aku mengharamkan kezhaliman terhadap diri-Ku dan Aku menjadikannya haram diantara kalian maka janganlah kalian saling menzhalimi.” (HR. Muslim)
Hendaklah si suami melakukan tiga hal berikut, sebagaimana arahan Allah swt didalam firman-Na diatas :
1. Menasehatinya agar menaatinya dan tidak maksiat terhadapnya. dan jika langkah ini tidak berhasil maka lakukan langkah kedua, yaitu :
2. Memisahkan tempat tidurnya sebagai pertanda ketidakredoannya terhadap perlakuan buruk istrinya itu. Jika ini pun tidak berhasil maka lakukan langkah ketiga, yaitu :
3. Memukulnya dengan pukulan tidak menyakitkan dan tidak di wajahnya.
Dan dibolehkan bagi suaminya untuk tidak memberikan nafkah kepada istrinya itu hingga dirinya meninggalkan perbuatan nusyuznya.
Akan tetapi jika memang penamparan yang dilakukan seorang istri terhadap suaminya dikarenakan adanya kezhaliman suami terhadap dirinya, seperti : tidak memberikan nafkah kepadanya atau tidak memperlakukannya dengan baik maka tidaklah termasuk nusyuz namun termasuk tindakan melampaui batas didalam menuntut hak-haknya dan hendaklah dirinya beristighfar dan berlindung kepada Allah swt dari tipu daya setan lalu meminta maaf kepada suaminya atas perbuatannya itu. Sementara si suami tetap diwajibkan atasnya untuk memenuhi hak-hak istrinya itu.
Wallahu A’lam
Sumber :
http://www.eramuslim.com/ustadz-menjawab/hukuman-bagi-wanita-yang-menampar-suaminya.htm
Langganan:
Komentar (Atom)
